Wednesday, May 6, 2009

PENJAGA WC

Seorang pemuda ingin sekali bekerja sebagai penjaga WC di sebuah kota besar, karena ia tidak memiliki keahlian dan pendidikan yang cukup untuk bisa membuatnya hidup di Jakarta. Namun, sering kali ia melamar pekerjaan menjadi penjaga WC selalu saja di tolak, karena ia tidak bisa baca tulis.
Karena dirasanya tidak mungkin lagi berharap menjadi seorang penjaga WC, lalu iapun berjualan sayuran disebuah pasar induk di Jakarta. Karena usahanya yang terus berkembang si pemuda itu berniat membeli sebuah mobil bak terbuka untuk mengangkut sayuran keluar kota, atas usul temannya.
Ketika proses pembelian mobil itu dilakukan, ada surat- surat administrasi yang harus ditandatangani sipemuda itu yang di berikan seorang pelayan bank yang melayani.
“Maaf pak, sebelum bapak menandatangani surat ini saya mempersilahkan bapak untuk mempelajarinya,” kata si pelayan Bank mempersilahkan.
“Aduh, gimana ya….soalnya saya tidak bisa baca,” kata si pemuda itu agak malu. “Nggak apa apa, biar langsung saja saya tanda tangani,” lanjutnya.
“Wah, bapak hebat sekali, tidak bisa baca tulis saja bapak sukses, apalagi kalau bisa, saya nggak bisa bayangkan entah sesukses apa bapak nantinya …..,”kagum si pelayan Bank.
“Ah…bapak bercanda saja,” kata si pemuda sambil tersenyum. “Kalau bisa baca tulis, saya jadi penjaga WC dong.”